Ternyata sangat baik, tetapi saya tidak punya niat untuk menikah. Saya pikir saya akan bebas selamanya karena saya belum menikah, tetapi suatu hari, tiba-tiba menjadi tidak praktis. Aku menertawakan teman-temanku yang akan menjadi tua dengan nama Ajumma, tapi aku khawatir pada akhirnya aku akan menjadi manusia yang lebih rendah dari Ajumma.

Penonton berkumpul di depan ruangan dengan papan nama pengacara terbaik yang pernah ada. Park Hoon, yang datang mengunjungi pengacara, bingung tentang apa yang terjadi dan mendekatinya, tetapi pengacara kerdil Jeong tertegun di depan seorang wanita paruh baya yang besar dan ganas.

Menanggapi perilaku menjijikkan Soran, Ah-jeong melihat standar yang lewat, "Sayang! Aku disini!" dan senyumnya mengeras seperti itu. So-ran melihat ke belakang dengan terkejut dan Ah-jeong tersenyum penuh kemenangan pada Jae-beom. Tetapi ketika dia bertemu dengan mata standar yang dingin dan membara, dia bangun.

Ah-jeong melompat membuka pintu dan berlari palsu menuju lift. Sang-hee menatapnya di depan pintu. Melihat Ajeong yang lelah sendirian, dia tersenyum seolah itu menyenangkan. Ki-joon menyeduh kopi dari mesin espresso di rumah Ki-joon, berdiri di depan meja dengan kopi dan membaca koran yang dibawanya, saat ponselnya berdering.

Asid dan standar turun dari perahu angsa. Ah-jeong memberitahunya bahwa kita tidak punya apa-apa lagi untuk dilakukan sekarang, menyuruhnya melakukan apapun yang ingin dia tuntut, dan kemudian pergi seolah dia tidak menyesal. Sebuah standar menatap punggung Ah-jeong.

Saat makan siang, di kantor yang kosong, Ah-jeong sedang mengunyah sandwich sendirian dan menempelkan hidungnya ke komputer. Saat menjelajahi blog untuk menemukan informasi makanan yang berguna dan mencatat selama pindah rumah, tampaknya dia lebih bersemangat dan bersemangat daripada memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan.